Prospek pasar modal Indonesia semakin menunjukkan geliat positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa sebanyak 10 perusahaan tengah mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) mereka hingga batas waktu 4 September 2025. Yang menarik, empat di antaranya merupakan perusahaan dengan aset skala besar, yakni di atas Rp 250 miliar, sebuah indikasi kuat akan semakin dinamisnya bursa saham domestik.
Mengacu pada data terbaru dari BEI, keempat perusahaan dengan aset jumbo ini berasal dari berbagai sektor strategis. Dokumen resmi menyebutkan cakupan yang luas, “Mulai dari basic materials, consumer, financial, hingga teknologi.” Kehadiran emiten–emiten berkapitalisasi besar ini diproyeksikan tidak hanya akan menambah bobot kapitalisasi pasar, namun juga secara signifikan akan menarik minat investor institusi, memperkuat fondasi investasi di Indonesia.
Secara keseluruhan, komposisi antrean IPO BEI tahun ini didominasi oleh enam perusahaan dengan aset menengah, menunjukkan keseimbangan antara skala bisnis yang beragam. Menariknya, tidak ada perusahaan dengan aset kecil yang tercatat dalam daftar antrean terbaru ini. Jika dirinci lebih lanjut berdasarkan sektor, calon emiten ini mencakup 2 perusahaan basic materials, 1 consumer cyclicals, 1 consumer non-cyclicals, 2 financial, 2 industrial, 1 teknologi, dan 1 transportation & logistic, menjanjikan diversifikasi sektor yang lebih luas bagi para investor.
Tren positif ini berlanjut dari kinerja awal tahun 2025. Hingga saat ini, BEI telah berhasil mencatatkan 22 perusahaan baru yang resmi melantai di bursa, dengan total dana yang dihimpun mencapai angka impresif Rp 10,39 triliun. Dengan masuknya 10 perusahaan yang sedang menunggu giliran IPO ini, BEI optimis akan semakin meningkatkan variasi sektor yang tersedia di pasar modal Indonesia. BEI juga menekankan bahwa daftar tunggu ini masih sangat mungkin bertambah hingga akhir tahun, mengingat beberapa perusahaan besar lainnya dikabarkan sedang aktif mematangkan rencana IPO mereka, menandakan prospek cerah bagi pertumbuhan bursa di masa mendatang.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa 10 perusahaan sedang mengantre untuk IPO hingga September 2025, empat di antaranya memiliki aset di atas Rp 250 miliar yang berasal dari sektor seperti basic materials, consumer, financial, dan teknologi. Kehadiran emiten besar ini diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar dan menarik investor institusi.
Dari 10 perusahaan yang mengantre IPO, enam di antaranya memiliki aset menengah. Secara sektoral, calon emiten ini mencakup berbagai sektor seperti basic materials, consumer, financial, industrial, teknologi, dan transportasi & logistik. Hingga saat ini, BEI telah mencatatkan 22 perusahaan baru dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 10,39 triliun, dan daftar tunggu IPO diperkirakan akan terus bertambah.