
Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,47%, sebuah performa yang menarik perhatian mengingat gejolak aksi demonstrasi yang masih berlangsung di beberapa wilayah. Ironisnya, di tengah penguatan indeks, investor asing justru terpantau melakukan transaksi jual bersih yang signifikan, mencapai nilai Rp 4,17 triliun.
Data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan aktivitas pasar yang cukup solid. Sepanjang pekan, volume transaksi di pasar saham mencapai 148,9 juta saham, dengan total nilai transaksi yang membukukan angka Rp 72,18 triliun. Sejalan dengan kenaikan indeks, kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan, dari sebelumnya Rp 14.182 triliun menjadi Rp 14.211 triliun. Meski demikian, pergerakan investor asing menunjukkan pola yang kontras, dengan total pembelian senilai Rp 19,9 triliun yang masih di bawah total penjualan sebesar Rp 24,08 triliun, menegaskan posisi jual bersih mereka.
Salah satu pemicu utama aksi jual bersih oleh investor asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Berdasarkan analisis Stockbit, BBCA menjadi target utama pelepasan oleh asing, dengan transaksi jual bersih mencapai angka fantastis Rp 3,2 triliun. Menariknya, terlepas dari tekanan jual asing, saham BBCA justru mendominasi aktivitas perdagangan investor secara keseluruhan. Saham perbankan raksasa ini paling banyak ditransaksikan pekan lalu, baik dari sisi nilai yang mencapai Rp 7,5 triliun, maupun frekuensi perdagangan dengan 310 ribu transaksi.
Fenomena jual bersih pada saham BBCA oleh investor asing bukanlah hal baru; tren ini sudah teramati sejak pekan sebelumnya. Bahkan, pada pekan terakhir Agustus, investor asing telah mencatatkan jual bersih yang signifikan di BBCA sebesar Rp 3,17 triliun. Meskipun demikian, pada pekan ini, harga saham BBCA hanya terkoreksi tipis 0,9% ke level Rp 8.000. Namun, jika dilihat dalam rentang waktu dua pekan terakhir, penurunan harga saham BBCA secara akumulatif telah mencapai 5,4%, mengindikasikan tekanan berkelanjutan terhadap salah satu emiten favorit ini.
Sementara itu, beberapa saham terpantau menunjukkan kinerja kurang memuaskan, masuk dalam daftar Top Laggards Pekan Ini:
- PT DCI Indonesia Tbk (DCII), terkoreksi 4,54% ke level Rp 325.025
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), melemah 4,43% ke level Rp 8.625
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), turun 1,23% ke level Rp 4.000
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), menurun 0,9% ke level Rp 8.000
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), merosot 5,45% ke level Rp 2.080
Di sisi lain, terdapat pula sejumlah emiten yang berhasil mencatatkan kinerja cemerlang, memimpin daftar Top Leaders Pekan Ini:
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), menguat 7,06% ke level Rp 106.200
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), melesat 11,51% ke level Rp 3.390
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), naik 2,87% ke level Rp 8.075
- PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), melonjak 34,07% ke level Rp 665
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), tumbuh 6,07% ke level Rp 2.620
Baca juga:
- RI Tawarkan Proyek Giant Sea Wall ke Cina hingga Jepang
- Harga Emas Antam Cetak Rekor Rp 2.060.000 per Gram
Ringkasan
Meskipun IHSG mengalami kenaikan tipis sebesar 0,47% pekan ini, investor asing justru mencatatkan aksi jual bersih signifikan sebesar Rp 4,17 triliun. Volume transaksi pasar saham mencapai 148,9 juta saham dengan nilai transaksi Rp 72,18 triliun, sementara kapitalisasi pasar meningkat menjadi Rp 14.211 triliun.
Saham BBCA menjadi target utama pelepasan oleh investor asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp 3,2 triliun. Meskipun demikian, saham BBCA tetap menjadi yang paling banyak ditransaksikan. Beberapa saham yang mengalami penurunan signifikan adalah DCII, BREN, BBRI, BBCA, dan AMRT, sementara DSSA, ANTM, AMMN, MSIN, dan MDKA mencatatkan kenaikan yang signifikan.