Nikkei 225 Melesat! Inflasi Jepang Turun, Rekor Berlanjut?

Muamalat.co.id, JAKARTA – Indeks saham acuan Jepang, Nikkei 225, kembali menorehkan rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (19/9/2025) dengan kenaikan impresif sebesar 1,19%. Prestasi ini menandai kenaikan beruntun kedua bagi Nikkei, memicu antisipasi pasar menjelang pengumuman keputusan suku bunga dari Bank of Japan (BOJ) yang sangat dinanti.

Rapat kebijakan dua hari BOJ akan segera berakhir, dengan mayoritas ekonom yang disurvei Reuters memprediksi bank sentral akan mempertahankan suku bunga utamanya di level 0,5%. Meskipun demikian, analis HSBC, dalam catatannya pada 12 September, sejalan dengan konsensus saat ini namun melihat adanya potensi BOJ untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya di bulan Oktober, mengisyaratkan pergeseran kebijakan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Dari perspektif inflasi, data terbaru pemerintah Jepang menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Inflasi inti Jepang tercatat melambat menjadi 2,7% pada bulan Agustus, mencapai level terendah sejak November 2024. Penurunan ini adalah yang ketiga kalinya secara beruntun dan sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Senada, inflasi utama juga menunjukkan perlambatan, turun menjadi 2,7% dari 3,1% di bulan Juli, yang juga merupakan titik terendah sejak November 2024. Kondisi inflasi yang melandai ini menjadi salah satu faktor kunci yang dicermati BOJ dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

Daftar Harga Emas Antam Logam Mulia Saat Cetak Rekor Tertinggi Hari Ini (20/3)

Para analis berpendapat bahwa BOJ secara cermat mengamati indikator-indikator yang menunjukkan ketahanan ekonomi Jepang. Dalam konteks ini, data produk domestik bruto (PDB) kuartal II yang berhasil melampaui ekspektasi pasar menjadi sinyal positif yang melegakan, memberikan gambaran bahwa ekonomi mampu menjaga momentum pertumbuhannya di tengah tantangan global.

Tidak hanya Nikkei, performa positif juga terlihat pada indeks Topix yang menguat 0,84%. Sentimen positif ini merambat ke seluruh kawasan Asia Pasifik, dengan bursa Australia ASX/S&P 200 yang turut naik 0,77%. Meskipun demikian, indeks utama Korea Selatan, Kospi dan Kosdaq, bergerak relatif mendatar, menunjukkan kehati-hatian investor di pasar tersebut. Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong diproyeksikan dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangka terakhir diperdagangkan di level 26.612, mengungguli penutupan sebelumnya di 26.544,85, menambah optimisme di pasar regional.

Indeks Nikkei Jepang Cetak Rekor Tertinggi Jumat (12/9) Pagi, Waspadai Overheating

Melengkapi sentimen positif global, bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup menguat signifikan semalam. Kenaikan ini dipicu oleh sinyal pelonggaran suku bunga yang disampaikan oleh Federal Reserve. Indeks S&P 500 tercatat naik 0,48% menjadi 6.631,96, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 0,94% mencapai 22.470,73. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average juga tidak ketinggalan, bertambah 124 poin atau 0,27% hingga menyentuh 46.142,42. Menariknya, seluruh indeks utama AS berhasil mencetak rekor intraday baru pada hari Kamis, menunjukkan pemulihan cepat setelah sempat bergejolak sehari sebelumnya pasca keputusan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Ringkasan

Indeks Nikkei 225 Jepang mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 1,19%, didorong oleh antisipasi keputusan suku bunga Bank of Japan (BOJ). Inflasi inti Jepang melambat menjadi 2,7% di bulan Agustus, terendah sejak November 2024, sejalan dengan ekspektasi ekonom dan mempengaruhi pertimbangan kebijakan moneter BOJ. Pasar juga mencermati data PDB kuartal II Jepang yang melampaui ekspektasi.

Selain Nikkei, indeks Topix juga menguat, dan sentimen positif merambat ke bursa Asia Pasifik lainnya. Bursa Wall Street juga ditutup menguat signifikan setelah sinyal pelonggaran suku bunga oleh Federal Reserve, dengan seluruh indeks utama AS mencetak rekor intraday baru.

Leave a Comment