Program rumah subsidi wujudkan mimpi pedagang kopi keliling

Hidup Sanah Maimunah (37), pedagang kopi keliling asal Serang, kini memasuki babak baru. Perempuan yang selama ini tinggal bersama orang tuanya itu akhirnya memiliki rumah sendiri bersama sang suami,.

Sanah akhirnya memiliki rumah setelah mengikuti program perumahan bersubsidi pemerintah yang diserahkan langsung Presiden Prabowo Subianto.

Sehari-hari, ia menggantungkan hidup dari berjualan kopi keliling. Dengan penghasilan yang tidak menentu, memiliki rumah pribadi sebelumnya hanya menjadi mimpi. Statusnya yang bukan pekerja dengan gaji tetap membuat akses kepemilikan rumah terasa nyaris mustahil.

“Saya Sanah Maimunah, pekerjaan saya pedagang kopi keliling. Sebelumnya saya tinggal bersama orang tua,” ujarnya usai menghadiri acara Akad Massal 50.030 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci yang dihadiri Presiden Prabowo di Serang, Banten, Sabtu (20/12).

Kesempatan bertemu langsung dengan Presiden menjadi pengalaman yang tak pernah terbayangkan oleh Sanah. Ia mengaku terharu sekaligus bahagia saat mendapat kesempatan berjabat tangan dengan Prabowo dalam prosesi penyerahan rumah secara simbolis.

“Rasanya benar-benar tidak menyangka. Senang sekali bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Indonesia,” tuturnya.

Bagi Sanah, program perumahan bersubsidi ini sangat berarti, terutama bagi masyarakat kecil yang tidak memiliki penghasilan tetap. Ia menilai kebijakan tersebut benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat yang selama ini kesulitan memiliki rumah.

“Menurut saya program ini sangat bagus, karena membantu orang-orang yang tidak punya gaji tetap supaya bisa punya rumah,” katanya.

Ia juga mengakui proses pengajuan hingga akad berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Berbagai kemudahan yang diberikan membuat seluruh proses terasa cepat dan sederhana.

“Kalau kendala tidak ada, semuanya dipermudah,” ujarnya.

Sanah kemudian menceritakan awal mula dirinya mengenal program perumahan subsidi tersebut. Informasi itu ia peroleh dari obrolan ringan dengan pelanggan yang sering membeli kopi darinya. Meski sempat ragu, tawaran rumah subsidi tanpa uang muka akhirnya ia coba.

“Awalnya teman yang sering ngopi di tempat saya bilang ada perumahan subsidi, mau ambil atau tidak. Saya sempat tidak percaya, masa iya tanpa DP. Tapi akhirnya dicoba,” katanya.

Sebagai orang awam, Sanah mengaku tak menyangka prosesnya bisa berjalan begitu cepat. “Saya pikir enggak mungkin tanpa DP. Tapi ternyata diproses, dan alhamdulillah cuma sekitar sebulan sudah akad. Akadnya tanggal 15 kemarin,” katanya mengimbuhkan.

Kini, Sanah dan keluarganya bersiap menempati rumah baru tersebut. Ia berharap pergantian tahun menjadi awal kehidupan yang lebih baik. “Rencananya tahun baru, rumah baru,” ucapnya sambil tersenyum.

Di akhir cerita, Sanah berharap pengalamannya bisa menjadi penyemangat bagi masyarakat lain yang masih berjuang memiliki rumah. Ia juga menyampaikan doa agar Presiden Prabowo terus diberi kekuatan untuk melanjutkan program-program yang berpihak kepada rakyat kecil.

“Semoga ini bisa memotivasi yang belum punya rumah supaya cepat bisa memiliki,” tuturnya.

Ia pun berharap program perumahan bersubsidi dapat terus dilanjutkan dan diperluas agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. “Harapan saya, semoga program ini terus berlanjut supaya makin banyak orang yang terbantu,” ujar Sanah.

Leave a Comment