Muamalat.co.id JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja kurang impresif sepanjang Januari–September 2025.
Emiten properti ini membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 57,95 miliar pada kuartal III-2025, memburuk 40,17% year on year (YoY) dari rugi Rp 41,34 miliar pada kuartal III-2024.
Per 30 September 2025, APLN membukukan penjualan dan pendapatan usaha Rp 2,64 triliun, turun 4,7% dari Rp 2,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
IHSG Terkoreksi 0,65% ke 8.545, Cek Saham Net Sell Terbesar Asing, Kamis (27/11)
Dari komposisi pendapatan, pengakuan penjualan naik menjadi Rp 1,65 triliun, tumbuh tipis 1,2% dari Rp 1,63 triliun pada kuartal III-2024.
Sementara itu, pendapatan berulang dari segmen perhotelan dan mal tercatat Rp 988,8 miliar, turun cukup dalam sebesar 13,3% YoY dari Rp 1,14 triliun.
Koreksi Setelah Penjualan Aset
Corporate Secretary APLN, Justini Omas, menjelaskan bahwa penurunan kinerja tahun ini dipengaruhi oleh penjualan Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir tahun 2024.
“Namun demikian, penjualan aset dengan value tinggi tersebut memperkuat fundamental bisnis perusahaan, terutama melalui percepatan pelunasan utang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11/2025).
Bursa Asia Bergerak Variatif Jumat (28/11) Pagi, Inflasi Tokyo di Atas Ekspektasi
APLN mencatatkan marketing sales Rp 1,24 triliun per September 2025, lebih rendah dari capaian Rp 1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Segmen rumah tapak tetap menjadi penyumbang terbesar melalui proyek Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View.
Justini menyebut permintaan hunian tapak masih bertahan positif, namun perusahaan perlu menyesuaikan strategi dengan kondisi daya beli masyarakat yang melemah.
Salah satu langkahnya adalah menghadirkan unit rumah berukuran lebih compact dengan harga lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas kawasan.
APLN optimistis kinerja kuartal IV-2025 akan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Momentum Natal dan libur akhir tahun diperkirakan menjadi pendorong utama pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan.
Monetisasi Fiber Optik Kian Dekat, Analis Rekomendasikan Buy untuk ISAT
APLN Chart by TradingView
Pandangan Analis
Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, lemahnya kinerja APLN terutama dipengaruhi oleh permintaan properti yang lesu.
“Hal itu tercermin dari marketing sales APLN yang masih underwhelming,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11/2025).
Nafan menilai prospek APLN hingga akhir 2025 dan sepanjang 2026 masih terbatas. Kondisi ini membuat pasar cenderung prudent dan wait and see terhadap saham APLN.
Saham Rekomendasi BRIDS untuk Jumat (28/11): Cermati BRPT, IMPC, CBDK
Mengutip RTI, saham APLN turun 2% dalam sebulan terakhir, namun masih naik 6,52% year to date (YTD). APLN tercatat memiliki PER -28,79x dan PBV 0,20x.
“Kinerja saham APLN saat ini tergolong sideways dengan range yang cenderung tipis,” jelasnya.
Nafan merekomendasikan hold untuk APLN dengan target harga Rp 102 per saham.