5 Sektor Penopang Ekonomi RI: Peluang Saham INDF, ANTM, dkk!

Muamalat.co.id, JAKARTA — Ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan pada kuartal II/2025, melampaui proyeksi banyak ekonom dan analis sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tiga bulan kedua 2025 ini berhasil melampaui median estimasi Bloomberg yang sebesar 4,8% (YoY), dengan rentang proyeksi antara 4,6% hingga 5%. Capaian solid ini didukung oleh kontribusi signifikan dari lima sektor utama. Menurut para analis, sektor-sektor penopang pertumbuhan ekonomi ini masih menyimpan potensi menarik untuk investasi di sisa tahun ini.

Muhammad Wafi, seorang analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), mengidentifikasi kelima sektor krusial tersebut sebagai manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Wafi optimis terhadap prospek pertumbuhan masing-masing sektor ini, memprediksi peluang yang menjanjikan pada paruh kedua tahun 2025.

Dalam analisisnya pada Jumat (8/8/2025), Wafi merinci bahwa meskipun prospek pertumbuhan baik, pendorongnya bervariasi untuk setiap sektor. Sektor manufaktur dan perdagangan, misalnya, diproyeksikan akan mendapat dorongan signifikan dari pemulihan konsumsi masyarakat serta momentum positif menjelang akhir tahun. Selanjutnya, sektor konstruksi diperkirakan akan menikmati keuntungan dari proyek-proyek APBN dan inisiatif swasta yang bergulir di awal masa pemerintahan baru. Di sisi lain, sektor pertambangan mendapatkan sokongan kuat dari harga komoditas global yang stabil dan cukup baik tahun ini, terutama untuk nikel dan emas. Sementara itu, sektor pertanian diharapkan dapat mempertahankan stabilitasnya, asalkan kondisi cuaca tetap mendukung.

Melihat dinamika tersebut, Wafi secara spesifik merekomendasikan sektor-sektor dengan fokus pada komoditas tertentu seperti nikel dan emas, konstruksi, serta consumer staples untuk paruh kedua tahun 2025.

Dalam daftar pilihan sahamnya, KISI menyodorkan beberapa emiten unggulan. Untuk kategori consumer staples, direkomendasikan INDF dan ICBP. Sektor konstruksi diwakili oleh SMGR, sedangkan untuk komoditas nikel dan emas, pilihan jatuh pada NCKL atau ANTM. Tak ketinggalan, UNVR juga menjadi pilihan strategis KISI sebagai saham defensif yang menarik untuk sisa tahun ini.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per 7 Agustus 2025 turut memperkuat gambaran optimisme ini, dengan mayoritas indeks sektoral menunjukkan kinerja positif. Indeks Energi menguat 9,94%, diikuti oleh Basic Materials yang melesat 33,4%. Sektor Industrials naik 1,10%, Healthcare menguat 10,34%, Properties & Real Estate naik 4,58%, Technology mencatat kenaikan impresif 128,29%, Infrastructures tumbuh 25,43%, dan Transportation & Logistic menguat 14,56%.

Namun, tidak semua sektor mencatat kinerja gemilang. Beberapa indeks sektoral masih menunjukkan underperformance sejak awal tahun, seperti Consumer Non-Cyclicals yang melemah 3,64%, Consumer Cyclicals turun 5,79%, dan Financials yang terkoreksi tipis 0,45%.

Dengan kinerja ekonomi yang solid dan dukungan fundamental dari lima sektor utama—manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan—prospek investasi di pasar modal Indonesia pada paruh kedua 2025 tampak menjanjikan dan patut dicermati oleh investor.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada kuartal II 2025, didukung oleh lima sektor utama: manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Sektor manufaktur dan perdagangan diperkirakan akan didorong oleh pemulihan konsumsi, konstruksi oleh proyek pemerintah dan swasta, serta pertambangan oleh harga komoditas global yang stabil. Analis merekomendasikan fokus pada sektor komoditas (nikel, emas), konstruksi, dan consumer staples.

Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) merekomendasikan beberapa saham pilihan, termasuk INDF dan ICBP untuk consumer staples, SMGR untuk konstruksi, NCKL atau ANTM untuk komoditas nikel dan emas, serta UNVR sebagai saham defensif. Data BEI menunjukkan kinerja positif dari mayoritas indeks sektoral, meskipun beberapa sektor seperti Consumer Cyclicals masih mengalami penurunan.

Leave a Comment