Muamalat.co.id , JAKARTA — Direktur PT Indosat Tbk. (ISAT) Irsyad Sahroni menambah kepemilikan sahamnya di emiten telekomunikasi tersebut dengan membeli lebih dari 1,04 juta saham dalam dua hari transaksi di akhir Oktober dan awal November 2025.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irsyad melakukan pembelian saham ISAT sebanyak 1.047.500 lembar dengan status kepemilikan langsung.
Transaksi dilakukan pada 31 Oktober 2025 dan 3 November 2025 dengan rentang harga Rp1.855 hingga Rp1.940 per saham. Dengan asumsi harga rata-rata sekitar Rp1.900 per saham, nilai transaksi tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp1,99 miliar.
: Industri Menara Hadapi Stagnasi Rasio Penyewa Imbas Merger Indosat hingga XLSmart
Corporate Secretary Indosat Reski Damayanti menjelaskan bahwa pembelian saham oleh direksi tersebut dilakukan dalam rangka investasi jangka panjang.
“Transaksi dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang,” ujar Reski dalam keterangannya, Kamis (7/11/2025).
: : Indosat (ISAT) Jorjoran Belanja Modal, Realisasi Capex Tembus Rp10,73 Triliun
Sebelum transaksi, Irsyad tercatat belum memiliki saham ISAT. Setelah pembelian ini, ia kini menggenggam 1,047 juta saham atau setara 0,0032% dari total saham beredar perseroan.
Di lantai Bursa, saham ISAT terpantau menguat 8,86% atau 175 poin ke level Rp2.150 per lembar pada perdagangan hari ini, Jumat (7/11/2025) hingga pukul 14.54 WIB. Meski begitu, sepanjang tahun berjalan 2025, saham ISAT tercatat melemah 9,66%.
: : Pelanggan Capai 14,6 Juta, Indosat Region Jatim Tambah 500 BTS
Kinerja Keuangan ISAT Kuartal III/2025
Di sisi kinerja keuangan, Indosat mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih selama 9 bulan 2025. Laba bersih ISAT turun 7,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,58 triliun per 9 bulan 2025, dari sebelumnya sebesar Rp3,87 triliun.
Penurunan laba bersih ini salah satunya diakibatkan oleh penurunan pendapatan perseroan menjadi Rp41,16 triliun sampai akhir September 2025, dari sebelumnya sebesar Rp41,8 triliun. Pendapatan ini turun 1,6% secara tahunan.
Penurunan pendapatan ini diakibatkan oleh penurunan pendapatan selular sebesar Rp34,5 triliun atau turun 1,9% YoY, pendapatan MIDI yang naik menjadi Rp6 triliun, dan pendapatan telekomunikasi tetap yang turun 9,9% menjadi Rp604 miliar.
Manajemen ISAT dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan pendapatan selular perseroan menurun sebesar 1,9% dibandingkan 9 bulan 2024, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan data, telepon, dan SMS yang diimbangi kenaikan jasa nilai tambah dan jasa interkoneksi.
Di sisi lain, ISAT mencatatkan beban sebesar Rp33,32 triliun pada 9 bulan 2025, turun sebesar Rp23,7 miliar atau 0,1% lebih rendah dibanding 9 bulan 2024 sebesar Rp33,34 triliun.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.