BEI: Ada 8 raksasa siap IPO, Superbank cs mau susul CDIA-RATU

Muamalat.co.id , JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 8 perusahaan skala besar yang masuk ke dalam pipeline penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Ke-8 perusahaan itu akan menyusul sejumlah emiten baru yang telah melantai di Bursa tahun ini seperti PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) hingga PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan 5 Desember 2025, telah tercatat 24 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa dengan dana yang dihimpun Rp15,21 triliun.

“Hingga saat ini, terdapat 13 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman dalam keterangan tertulis pada Jumat (5/12/2025).

: IPO Superbank (SUPA) dan RLCO Siap Dongkrak IHSG Akhir 2025

Secara terperinci, 2 perusahaan di pipeline IPO BEI berasal dari kategori aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar. Sementara, 3 perusahaan berasal dari kategori aset skala menengah, atau aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.

Selain itu, terdapat 8 perusahaan yang masuk pipeline IPO BEI berasal dari kategori aset skala besar, atau aset di atas Rp250 miliar.

: : OJK Terbitkan Surat Edaran Atur Penjatahan Ritel dalam IPO

Berdasarkan sektornya, terbanyak atau 5 perusahaan yang masuk pipeline IPO BEI berasal dari sektor finansial. Selain itu, terdapat masing-masing 2 perusahaan berasal dari sektor basic materials serta transportasi dan logistik. 

Sejumlah perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO BEI itu kemudian akan menyusul nama-nama perusahaan yang sudah listing di Bursa sepanjang tahun berjalan 2025. Deretan nama itu antara lain CDIA, RATU, PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), hingga PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS). 

: : Sederet Katalis Elang Mahkota (EMTK) di Balik IPO Superbank (SUPA)

Di sisi lain, saat ini terdapat dua calon emiten PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. (RLCO) dan PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) yang tengah menjajal IPO.

RLCO telah menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp168 per saham. Periode penawaran umum telah berlangsung pada 2 – 4 Desember, sementara distribusi saham jatuh hari ini, Jumat (5/12/2025). 

Calon emiten konsumer nonsiklikal itu tercatat menerbitkan sebanyak 625 juta saham dengan nilai nominal Rp50 per saham. Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan membidik dana segar senilai Rp105 miliar.

Sementara itu, SUPA telah menyelenggarakan book building pada 25 November hingga 1 Desember 2025 dengan harga penawaran awal Rp525 hingga Rp695. Adapun IPO dijadwalkan berlangsung pada 10 – 15 Desember mendatang. Dengan harga penawaran awal ini, calon emiten perbankan digital ini berpotensi meraup dana Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun dari penawaran umum.

Minat Investor

Head of Research KISI Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan permintaan pasar atas saham IPO masih tinggi. Sentimen yang akan memengaruhi permintaan IPO antara lain arah BI rate, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), dan sukses IPO sebelumnya.

“Apabila kondisi makro stabil dan likuiditas pasar tetap baik, IPO akhir tahun ini kemungkinan masih ramai diminati,” kata Wafi beberapa waktu lalu.

Sementara, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan mengacu lonjakan harga saham emiten baru IPO yang telah terjadi, terdapat kecenderungan investor akan menilai kekuatan dari konglomerasi atau pengendali di balik emiten baru IPO.

Sejumlah saham IPO tahun ini memang merupakan bagian dari konglomerasi besar. Saham CDIA misalnya merupakan afiliasi dari konglomerasi taipan Prajogo Pangestu. Lalu, RATU merupakan besutan taipan Happy Hapsoro.

“Jadi orang kembali lagi lihat owner, karena nanti ketahuan grup-grup yang maintain harga. Lihat siapa di balik perusahaan IPO,” kata Rully pada beberapa waktu lalu.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Comment