Muamalat.co.id, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan memiliki ruang penguatan yang signifikan pada Oktober 2025. Optimisme ini didorong oleh kombinasi efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve atau The Fed.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Arifin, menjelaskan bahwa tren historis menunjukkan kuartal akhir tahun secara konsisten membawa sentimen positif bagi pasar saham domestik. Periode dari Oktober hingga Desember seringkali menjadi masa penguatan indeks yang menarik perhatian investor.

“Sejak 2011 hingga 2024, rata-rata kinerja IHSG pada bulan Oktober selalu mencatatkan return positif sebesar 1,91%,” ungkap Arifin dalam paparannya secara daring, yang dikutip pada Minggu (5/10/2025).
: Grup Barito Prajogo Pangestu Jadi Mesin IHSG Selama September 2025
Reliance Sekuritas menilai bahwa arah kebijakan bank sentral akan menjadi penentu utama pergerakan pasar saham sepanjang bulan ini. Baik Bank Indonesia (BI) maupun The Fed sebelumnya telah melakukan pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada September 2025, meskipun dengan motivasi yang berbeda-beda.
Menurut Arifin, Bank Indonesia kini telah mengalihkan fokus kebijakannya. Jika sebelumnya BI prioritas menjaga stabilitas rupiah, kini BI lebih berorientasi pada pendorong penyaluran kredit dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Di sisi lain, The Fed menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap melambatnya pertumbuhan tenaga kerja di Amerika Serikat.
: IHSG Kinclong Sepekan, Saham BRMS, BREN, hingga EMTK jadi Penopang
“Dan ke depannya, pasar berekspektasi atau berharap akan ada lagi dua kali penurunan suku bunga lanjutan pada tahun 2025,” tegas Arifin, mengindikasikan prospek pelonggaran moneter yang berlanjut.
Selain isu suku bunga, sejumlah faktor global lain juga turut menjadi perhatian pelaku pasar. Ini meliputi potensi government shutdown di Amerika Serikat, kenaikan harga emas yang didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, serta rencana Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza yang berpotensi menekan harga minyak dunia.
: IHSG Sepekan Naik 0,23%, Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp15.079 Triliun
Kinerja IHSG sepanjang September 2025 menunjukkan performa yang cukup impresif, dengan kenaikan sebesar 2,94%. Secara year to date (YtD), Indeks Harga Saham Gabungan mencatatkan penguatan signifikan sebesar 13,86%. Dengan pencapaian tersebut, pasar saham Indonesia berhasil menempati peringkat ke-18 dunia dan ke-4 di kawasan Asia, menunjukkan ketahanan dan daya tarik bagi investor.
Untuk mengoptimalkan potensi penguatan pada Oktober ini, Reliance Sekuritas merekomendasikan delapan saham pilihan yang dinilai berpotensi mengungguli indeks. Saham-saham tersebut meliputi BUMI, BKSL, BSDE, CDIA, CUAN, PGO, SCMA, dan WIRG. “Kami harap delapan saham ini dapat beating the index pada Oktober,” harap Arifin.
Sementara itu, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa indeks komposit tumbuh sebesar 0,23% ke level 8.118,30 secara mingguan, terhitung dari 29 September hingga 3 Oktober 2025.
“Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami peningkatan sebesar 1,29%, mencapai Rp15.079 triliun dari Rp14.888 triliun pada sepekan sebelumnya,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam siaran persnya pada Sabtu (4/10/2025). Peningkatan ini mencerminkan optimisme pasar.
Tidak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan, yang naik 6,68% menjadi 2,62 juta kali dari 2,46 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga naik 5,61% menjadi 49,72 miliar lembar saham dari 47,08 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya, mengindikasikan aktivitas perdagangan yang lebih tinggi.
Di sisi lain, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp199,79 miliar pada akhir pekan lalu. Meskipun demikian, akumulasi sejak awal tahun masih menunjukkan nilai jual bersih sebesar Rp56,71 triliun dari investor asing.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
IHSG diproyeksikan menguat pada Oktober 2025 didorong oleh efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed. Tren historis menunjukkan bahwa kuartal akhir tahun cenderung memberikan sentimen positif bagi pasar saham domestik. Rata-rata kinerja IHSG pada bulan Oktober dari tahun 2011 hingga 2024 mencatatkan return positif sebesar 1,91%.
Kebijakan bank sentral, baik BI maupun The Fed, akan menjadi penentu utama pergerakan pasar. Reliance Sekuritas merekomendasikan delapan saham pilihan untuk Oktober, yaitu BUMI, BKSL, BSDE, CDIA, CUAN, PGO, SCMA, dan WIRG. Kinerja IHSG pada September 2025 mencatatkan kenaikan sebesar 2,94% dan secara year to date naik 13,86%.