BI Rate Turun: Toyota Optimis Pasar Otomotif Bangkit!
Toyota menilai langkah Bank Indonesia menurunkan BI Rate beberapa hari lalu, dapat membawa angin segar bagi industri otomotif nasional.
Toyota menilai langkah Bank Indonesia menurunkan BI Rate beberapa hari lalu, dapat membawa angin segar bagi industri otomotif nasional.
IHSG cetak rekor baru di 8.051 meski September Effect, didorong pelonggaran moneter dan reshuffle kabinet. Tren positif diprediksi berlanjut hingga akhir 2025.
IHSG berpotensi menguat dengan rekomendasi saham bank seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BBTN di tengah pelonggaran moneter dan stabilitas ekonomi.
Penurunan BI Rate ke 4,75% diharapkan mendorong ekspansi ekonomi dan pembiayaan multifinance, meski dampaknya baru terasa dalam beberapa bulan.
Bank Jago (ARTO) fokus pada profitabilitas meski BI Rate turun jadi 4,75%. Mereka menilai NIM bukan satu-satunya indikator kinerja, dan tetap menjaga pertumbuhan serta profitabilitas.
Pemerintah alokasikan Rp200 triliun ke Himbara sebagai likuiditas murah usai BI turunkan suku bunga ke 4,75%, dorong pertumbuhan kredit hingga dua digit.
IHSG diproyeksi akan bergerak di level support 7.800 & resistance 8.000 pada perdagangan pekan ini di tengah penantian investor atas kebijakan BI & The Fed.
Sejumlah saham perbankan seperti BBCA hingga BMRI berpeluang mendapat angin segar dari penurunan suku bunga The Fed kendati pasar dibayangi September Effect.
Asing mulai meredam aksi jual pada awal September 2025 seiring kondisi politik lebih kondusif yang membuka ruang bagi masuknya kembali aliran dana ke pasar.
BI kini fokus pada burden sharing untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo, Asta Cita, setelah sebelumnya digunakan untuk penanganan pandemi.