Pengusaha Sambut Arah Kebijakan Moneter BI 2026: Pro Stabilitas dan Pertumbuhan
Pengusaha menyambut kebijakan moneter BI 2026 yang pro stabilitas dan pertumbuhan, mendukung investasi dan ekspansi bisnis di tengah tantangan global.
Pengusaha menyambut kebijakan moneter BI 2026 yang pro stabilitas dan pertumbuhan, mendukung investasi dan ekspansi bisnis di tengah tantangan global.
IHSG diprediksi melemah, saham OASA, KJEN, dan GZCO direkomendasikan analis untuk dibeli, sementara KETR disarankan untuk dijual karena tren bearish.
Bank Indonesia semakin terlibat dalam pembiayaan APBN 2025, menyerap Rp289,9 triliun surat utang pemerintah, memicu kekhawatiran tentang independensinya.
Ekonom menilai penurunan BI Rate masih mungkin pada Desember 2025, meski ruang pelonggaran terbatas.
Bank Indonesia mengungkapkan kredit industri padat karya masih rendah, meski likuiditas perbankan berlebih. BI dan pemerintah berupaya mendorong penyaluran kredit ke sektor riil dengan insentif dan program ekonomi.
Bank Indonesia akan memperkuat insentif makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit mulai 1 Desember 2025.
Bank Indonesia diprediksi memangkas suku bunga ke 4,50% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meski ada kekhawatiran arus keluar modal asing.
Prospek properti 2026 cerah berkat diskon PPN dan likuiditas bank, mendukung pertumbuhan pre-sales meski ada risiko NPL. CTRA, PWON, SMRA, BSDE direkomendasikan.
BI kini fokus pada burden sharing untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo, Asta Cita, setelah sebelumnya digunakan untuk penanganan pandemi.