Muamalat.co.id , JAKARTA — Arus transaksi investor asing di saham-saham perbankan masih menunjukkan dinamika kuat sepanjang periode 10 November sampai dengan 14 November 2025.
Berdasarkan data Indo Premier Sekuritas, mayoritas saham bank besar diborong sekaligus dilepas kembali oleh investor asing dalam nilai jumbo.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham dengan nilai pembelian asing terbesar, mencapai Rp3,39 triliun sepanjang periode tersebut. Meski aksi beli tergolong agresif, nilai total transaksi BBCA berada pada Rp3,51 triliun dengan akumulasi volume 4,14 juta lot.
Bank Central Asia Tbk. – TradingView
Namun demikian, BBCA justru membukukan net foreign sell sebesar Rp224,1 miliar karena aksi jual asing sedikit lebih besar, yakni Rp3,62 triliun. Tekanan jual ini membuat BBCA tetap berada pada zona aliran keluar meskipun minat beli asing tergolong tinggi.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) justru menjadi salah satu penopang arus modal masuk. Investor asing memborong saham perseroan hingga Rp2,21 triliun dan menghasilkan net foreign buy sebesar Rp431,2 miliar.
Total transaksi BMRI mencapai Rp2 triliun dengan volume 4,24 juta lot. Aksi jual asing di BMRI tercatat lebih rendah, yakni Rp1,78 triliun.
Bank Mandiri (Persero) Tbk. – TradingView
Selanjutnya ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan pembelian asing sebesar Rp1,32 triliun dengan total transaksi Rp1,42 triliun.
Volume transaksi mencapai 3,63 juta lot dalam periode yang sama. Namun BBRI mencatat net foreign sell sebesar Rp204,6 miliar seiring tingginya aksi jual asing hingga Rp1,52 triliun.
Lalu, investor asing juga tercatat mengakumulasi pembelian saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencapai Rp430,1 miliar dengan total transaksi Rp374,8 miliar dan volume 864.360 lot.
: OJK: Total Kerugian Akibat Penipuan di Sektor Keuangan Tembus Rp7,8 Triliun
Berbeda dengan beberapa emiten lainnya, BBNI membukukan net foreign buy sebesar Rp110,4 miliar karena aksi jual asing lebih kecil yaitu Rp319,6 miliar.
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatat nilai transaksi yang jauh lebih kecil dibandingkan bank besar, dengan total pembelian asing Rp8,2 miliar dan total transaksi Rp25,2 miliar. Volume yang berpindah tangan mencapai 120.600 lot.
Meski begitu, ARTO mengalami net foreign sell paling dalam di segmen bank kecil, yaitu Rp33,9 miliar, dan aksi jual asing yang mencapai Rp42,1 miliar.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) membukukan pembelian asing sebesar Rp28 miliar dengan total nilai transaksi Rp31,5 miliar dan volume 126.730 lot. Namun sepanjang periode tersebut, BRIS mencatat net foreign sell Rp6,8 miliar karena aksi jual mencapai Rp34,9 miliar.
PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) mencatat nilai pembelian asing Rp14,7 miliar dengan total transaksi Rp24,8 miliar. Volume transaksi yang terjadi mencapai 235.490 lot.
Meski ada arus beli, PNBN tetap membukukan net foreign sell sebesar Rp20,1 miliar akibat aksi jual asing yang mencapai Rp34,9 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.