Wall Street Menunggu Suku Bunga The Fed Pekan Ini, Turun atau Ditahan?
Wall Street menanti keputusan The Fed terkait suku bunga minggu ini, dengan ekspektasi pemangkasan 25 basis poin untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Wall Street menanti keputusan The Fed terkait suku bunga minggu ini, dengan ekspektasi pemangkasan 25 basis poin untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Inflasi AS berada di atas konsensus sebesar 0,4% secara bulanan pada Agustus 2025, namun dinilai tidak menunda rencana The Fed memangkas suku bunga acuan.
Inflasi produsen AS turun pada Agustus 2025, memperkuat prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed pekan depan untuk meredam perlambatan ekonomi.
Donald Trump memilih Kevin Hassett, Christopher Waller, dan Kevin Warsh sebagai kandidat Ketua The Fed pengganti Jerome Powell.
Wall Street ditutup variatif. Indeks Nasdaq dan S&P 500 naik didorong saham teknologi, sementara Dow Jones turun tipis.
Dolar AS melemah 0,3% setelah Trump copot Gubernur The Fed Lisa Cook terkait skandal KPR, memicu kekhawatiran independensi bank sentral dan risiko institusional.
Ketua The Fed, Jerome Powell, sinyalkan pemangkasan suku bunga pada September 2025 karena risiko pasar tenaga kerja, meski inflasi tetap jadi perhatian.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga BI dan program pemerintah di semester II/2025 menguntungkan sektor teknologi, infrastruktur, dan perbankan di pasar saham Indonesia.
Wakil Ketua Pengawasan The Fed, Michelle Bowman, mendukung tiga pemangkasan suku bunga pada 2025 karena data pasar tenaga kerja yang lemah, berbeda dengan pandangan Ketua Jerome Powell.
Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga acuan 75 basis poin, didorong inflasi rendah dan rupiah stabil, menurut analis HSBC.