Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed Desember Picu Reli Wall Street
Wall Street reli karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed Desember 2025, didorong data ekonomi lemah dan komentar dovish pejabat The Fed.
Wall Street reli karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed Desember 2025, didorong data ekonomi lemah dan komentar dovish pejabat The Fed.
IHSG berpotensi uji level 8.500 didukung perbaikan ekonomi dan stimulus BI. Saham bluechip menarik investor, terutama sektor konsumer, keuangan, dan energi.
IHSG menguat meski laba emiten turun 4,2% YoY. Saham perbankan dan konsumer dinilai undervalue, berpotensi naik di tengah stabilitas ekonomi kuartal IV/2025.
Saham bank besar dan konsumer siklikal rawan profit taking usai IHSG cetak rekor ATH, sementara sektor energi dan infrastruktur diprediksi lebih stabil.
Saham konsumer UNVR, MYOR, ICBP berpotensi naik dengan BLT Rp30 triliun, meski dampaknya jangka pendek. Pemulihan daya beli penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
Saham konsumer menguat setelah pemerintah mencairkan BLT Rp900.000, mendorong IHSG ke 8.071,29. Unilever, Sido Muncul, dan Alfaria Trijaya memimpin kenaikan.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi tembus 8.246 pada 2025 dengan saham unggulan di sektor otomotif, energi, teknologi, dan konsumer.
Paket ekonomi 8+4+5 diharapkan jadi katalis jangka panjang saham konsumer, meningkatkan daya beli dan investasi, meski perlu pengawasan ketat untuk efektivitas.
Saham properti dan konsumer naik setelah BI turunkan suku bunga jadi 5%, mendorong IHSG menguat 1,03% ke 7.943,83 pada 20 Agustus 2025.
Analis optimis emiten konsumer terdongkrak target ekonomi 5,2-5,6% di 2026. Investasi dan daya beli meningkat, tetapi perbaikan fundamental tetap krusial.