IHSG Reli: Sektor Perbankan & Konsumer Masih Ada Peluang?
IHSG menguat meski laba emiten turun 4,2% YoY. Saham perbankan dan konsumer dinilai undervalue, berpotensi naik di tengah stabilitas ekonomi kuartal IV/2025.
IHSG menguat meski laba emiten turun 4,2% YoY. Saham perbankan dan konsumer dinilai undervalue, berpotensi naik di tengah stabilitas ekonomi kuartal IV/2025.
Prospek yield dividen BUMN meningkat, Danantara Indonesia targetkan penerimaan Rp140 triliun pada 2025, didukung valuasi saham murah dan sektor perbankan.
Analis optimistis IHSG capai 8.400-8.600 di akhir 2025 Muamalat.co.id sell asing Rp47,31 triliun. Tantangan global dan domestik masih jadi perhatian.
BRI Danareksa rekomendasikan saham BBCA, TLKM, INCO, dan AADI untuk Oktober 2025, dengan fokus pada sektor bank, telekomunikasi, dan komoditas.
BRI Danareksa rekomendasikan saham BBCA, TLKM, dan AADI di Oktober 2025, didukung kebijakan pemerintah dan stabilisasi harga komoditas.
IHSG stabil di atas 8.000, menarik investor asing dengan suku bunga rendah, stabilitas makro, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten.
Pemerintah mengalirkan Rp200 triliun ke bank BUMN, memicu euforia pasar. Bagaimana prospek saham bank-bank Himbara ke depan?
Investor asing Muamalat.co.id sell Rp4,18 triliun pada 1-4 September 2025, menekan saham big cap dan menambah volatilitas IHSG di tengah September Effect.
Saham papan akselerasi naik 9,03% saat IHSG turun akibat demo. Investor domestik spekulatif, pilih saham ‘hidden gem’. Disarankan beli saham blue chip.
IHSG berisiko koreksi di September 2025 meski aliran dana asing kuat. Sell Muamalat.co.id mungkin terjadi, namun prospek kuartal III/2025 tetap positif.