IHSG Awal Pekan: Analisis & Proyeksi Terbaru Usai Koreksi Tipis

Muamalat.co.id JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali melemah di awal pekan ini. Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup menguat 0,58% ke 7.533 pada Jumat (8/8/2025). Alhasil, IHSG melemah tipis 0,06% dalam sepekan. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang memproyeksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 7.480 dan resistance 7.680, selama belum mampu keluar dari area konsolidasi di…

Bansos Era Digital: BI Uji Coba Payment ID, Mensos Setuju!

Jakarta, IDN Times – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan, Kemensos mendukung uji coba Muamalat.co.id oleh Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan pada 17 Agustus 2025. Uji coba bertujuan meningkatkan akurasi data penerima bantuan sosial (bansos). Gus Ipul mengatakan, Kemensos terlibat bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dalam…

Top Saham Asing: Siapa Dibeli, Siapa Dijual?

Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound setelah melemah dua hari berturut-turut. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, IHSG Menguat 43,20 poin atau 0,57% ke level 7.533,38 pada penutupan perdagangan Jumat (8/8/2025). Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 7.516 dan 7.648. Sementara itu dalam sepekan IHSG tercatat melemah tipis 0,06%. Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,58% Jumat (8/8),…

Sekuritas Gandeng Makmur: Investasi Reksadana Lebih Mudah & Terjangkau

Muamalat.co.id JAKARTA. Memperluas akses masyarakat terhadap investasi berbasis teknologi, PT Tuntun Sekuritas Indonesia menggandeng PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur). Keduanya menghadirkan fitur investasi reksadana di dalam aplikasi Tuntun. Pengguna Tuntun dapat mengakses berbagai produk reksadana yang ditawarkan Makmur. Kemitraan ini menggunakan skema gerai Agen Penjual Efek Reksa Dana (Aperd). Sehingga memungkinkan Tuntun menghadirkan…

Heboh Rojali & Rohana: BI Jakarta Akhirnya Buka Suara

Bank Indonesia Jakarta menyatakan fenomena Rojali & Rohana tidak berdampak besar pada ekonomi Jakarta. Apa alasannya?