Muamalat.co.id , JAKARTA — Aksi jual dan beli investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (27/10/2025) menunjukkan pergeseran minat terhadap saham perbankan.
Merujuk data Stockbit, sejumlah bank pelat merah dan swasta besar menjadi sasaran aksi jual, sementara terdapat sejumlah saham bank yang diborong investor asing.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat menjadi salah satu yang paling banyak dilepas investor asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp337,89 miliar.
: Prospek Imbal Hasil Dividen BUMN 2025 Kian Menarik, Bank Jumbo Jadi Andalan
Aksi jual ini usai Bank Mandiri mengumumkan raihan laba bersih konsolidasian kuartal III/2025 senilai Rp37,7 triliun. Sebagai perbandingan pada periode yang sama tahun sebelumnya, bank dengan logo pita emas itu membukukan laba bersih Rp42,01 triliun.
Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga mengalami tekanan jual asing sebesar Rp164,31 miliar. Adapun, BBRI akan menyampaikan kinerja keuangan pada Kamis (30/10/2025).
: : Bank Sumsel Babel Ajak Anak Menabung Sejak Dini Lewat Tabungan SimPel
Dari jajaran bank pelat merah lainnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga mencatatkan nilai jual asing, yakni mencapai Rp9,66 miliar. Namun demikian, BTN membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun pada kuartal III/2025.
Angka itu tumbuh 10,6% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,08 triliun.
: : Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha di Tanah Air
Selain itu, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) juga dilepas investor asing dengan nilai jual bersih sebesar Rp8,75 miliar seiring dengan penurunan kinerja laba bersih pada kuartal III/2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,11 triliun hingga September 2025, turun 3,14% dibandingkan Rp2,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Laba bersih terkoreksi karena pada tahun 2025 sebab PaninBank meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portfolio kredit dengan membukukan biaya cadangan sebesar Rp1,22 triliun, atau naik 35,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 2024,” kata Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025).
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) juga menjadi target aksi jual asing senilai Rp8,26 miliar. Adapun PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mencatat nilai jual asing sebesar Rp3,48 miliar.
Sebaliknya, di sisi beli, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing dengan nilai beli bersih mencapai Rp338,43 miliar. Seiring dengan aksi beli saham BCA, perusahaan melaporkan raihan laba bersih pada kuartal III/2025 senilai Rp43,4 triliun. Nilai itu tumbuh 5,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp41,1 triliun.
Selain BBCA, saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) juga mencatatkan aliran beli asing dengan nilai Rp23,06 miliar. Kemudian, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) turut mencatatkan beli bersih asing sebesar Rp9,66 miliar.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatat aliran dana asing masuk dengan nilai beli bersih sebesar Rp4,99 miliar. Adapun, BBNI secara konsolidasi membukukan laba bersih kuartal III/2025 mencapai Rp15,12 triliun. Sementara, pada kuartal III/2024 bank dengan logo 46 itu membukukan laba senilai Rp16,42 triliun.