IHSG Dibuka Level 8.425, Saham TPIA, ASII hingga Bank Jumbo Ngegas
IHSG dibuka menguat ke 8.425, didorong saham TPIA, ASII, dan bank besar. Sebanyak 210 saham naik, 235 turun, dan 511 stagnan.
IHSG dibuka menguat ke 8.425, didorong saham TPIA, ASII, dan bank besar. Sebanyak 210 saham naik, 235 turun, dan 511 stagnan.
Saham BREN dan BRMS jadi incaran asing usai masuk indeks MSCI, mendorong inflow dana asing ke pasar saham Indonesia. Faktor global dan domestik mendukung tren ini.
IHSG berpotensi profit taking akhir pekan, cermati saham ASII, INET, IMJS, dan MYOR. Perhatikan data ekonomi global dan domestik sebagai sentimen pasar.
IHSG menguat ke 8.275,08, didorong saham BBCA, BRMS, dan BRPT. MNC Sekuritas rekomendasikan CDIA, INKP, KLBF, dan TINS. Target IHSG 8.312-8.354.
Dana asing sebesar Rp4,23 triliun masuk ke pasar saham Indonesia dalam sepekan, dengan saham BBCA hingga UNVR diborong. IHSG naik 4,50% ke 8.271,72.
IHSG cetak rekor baru di 8.312,57, didorong saham perbankan dan milik Prajogo. Saham ASII, BBNI, BMRI, BBRI, dan BREN berkontribusi signifikan.
IHSG fluktuatif menanti keputusan BI Rate, saham bank besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI menguat. Investor menunggu penurunan BI Rate jadi 4,5%.
Penguatan IHSG didorong saham teknologi, transportasi, dan konsumsi. GOTO, CPIN, hingga CDIA menjadi kontributor penguatan indeks.
IHSG naik 0,73% ke 8.099,33 pada 26 September 2025, didorong oleh saham BRPT dan MBMA. Investor asing beli bersih Rp583,1 miliar, meski tahunan jual bersih Rp53,59 triliun.
Indeks Bisnis-27 dibuka turun 0,10% ke 523,71, meski saham ASII, BRPT, PGAS menguat.