IHSG Sepekan Melemah 0,29% Dibebani Saham DSSA, BBCA hingga BBRI
IHSG melemah 0,29% pada 10-14 Nov 2025, dipengaruhi saham DSSA, BBCA, dan BBRI. Volume transaksi harian naik 99,35% menjadi 53,95 miliar lembar.
IHSG melemah 0,29% pada 10-14 Nov 2025, dipengaruhi saham DSSA, BBCA, dan BBRI. Volume transaksi harian naik 99,35% menjadi 53,95 miliar lembar.
UBS AG menjual 225 juta saham BUMI, menyisakan 23,99 miliar saham (6,46%). BUMI merencanakan obligasi Rp780 miliar dengan bunga 9% untuk akuisisi dan pengembangan.
Indeks Bisnis-27 dibuka menguat didorong saham BUMI, INKP, dan DSNG. IHSG juga naik ke level 8.378,12 dengan 223 saham menguat dan kapitalisasi Rp15.377 triliun.
Indeks Bisnis-27 melemah 0,84% ke 549,14, namun saham BUMI, MIKA, dan KLBF tetap menguat. Sebanyak 7 saham naik, 20 turun pada 13 November 2025.
BUMI berencana akuisisi 45% saham Laman Mining senilai US$59,1 juta. Pembayaran dilakukan dua tahap, dengan uang muka US$20 juta sebelum 30 Desember 2025.
IHSG sesi I naik 0,21% ke 8.405, didorong saham SRAJ, DSSA, BRPT. Saham perbankan lesu, sementara saham konglomerat dan Hary Tanoe menguat.
IHSG dibuka menguat 0,25% ke 8.392,28, saham BUMI, GOTO, dan BBCA naik. Pasar didorong data penjualan ritel positif dan ekspektasi global.
Pembelian saham BUMI oleh BlackRock dan Dimensional pada Hari Pahlawan tersebut dilakukan masing-masing sebanyak 3,15 juta lembar dan 91,60 juta lembar.
Saham Bumi Resources (BUMI) masuk ke indeks LQ45, IDX80, dan Bisnis-27 pada rebalancing BEI, berlaku 3 Nov 2025 hingga 30 Jan 2026.
Chengdong melanjutkan aksi jual saham BUMI sehingga total kepemilikannya di bawah 9%.