IHSG Akhir Tahun: Meski Ditinggal Asing, Potensi Menguat Masih Ada!
IHSG berpotensi menguat di akhir 2025 meski investor asing keluar. Likuiditas domestik dan saham konglomerasi jadi penopang, namun perlu dukungan sektor lain.
IHSG berpotensi menguat di akhir 2025 meski investor asing keluar. Likuiditas domestik dan saham konglomerasi jadi penopang, namun perlu dukungan sektor lain.
IHSG diproyeksi melanjutkan penguatan pada perdagangan pekan depan, didukung penguatan rupiah, stimulus pemerintah, dan data ekonomi positif.
IHSG diprediksi menguat pekan depan dengan saham ASII, JSMR, hingga ICBP sebagai rekomendasi.
IHSG diprediksi menguat Oktober 2025 didorong efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
IHSG dibuka naik 0,43% ke 8.105,58 didorong saham WIFI, BBRI, dan BREN. Sebanyak 267 saham menguat, kapitalisasi pasar mencapai Rp15.037,86 triliun.
IHSG berpotensi menguat ke 8.170 didorong kesepakatan dagang RI-Uni Eropa dan stabilitas rupiah. Sentimen positif dari kebijakan fiskal dan The Fed juga mendukung.
IHSG diprediksi menguat didorong optimisme pelonggaran The Fed dan kesepakatan dagang RI-Uni Eropa hingga cukai rokok juga meningkatkan kepercayaan investor.
IHSG berpeluang lanjut menguat tembus level ATH baru 8.155 pada hari ini, Rabu (24/9/2025). Saham ADMR, HRUM hingga NCKL masuk radar rekomendasi analis.
IHSG berpotensi menguat dengan rekomendasi saham bank seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BBTN di tengah pelonggaran moneter dan stabilitas ekonomi.
IHSG ditutup menguat ke 8.051,11 pada 19 September 2025, dengan saham BRMS, BRPT, dan BBCA melaju. Kapitalisasi pasar naik ke Rp14.661 triliun.