Reli IHSG: Saham Konglomerat Jadi Motor, Waspada Koreksi?
Reli IHSG didorong saham konglomerat dan aliran modal asing, berpotensi mencapai 8.000 sebelum koreksi. Investor waspada profit taking dan perubahan suku bunga The Fed.
Reli IHSG didorong saham konglomerat dan aliran modal asing, berpotensi mencapai 8.000 sebelum koreksi. Investor waspada profit taking dan perubahan suku bunga The Fed.
BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target IHSG akhir 2025 ke 7.960, didorong oleh reli saham konglomerat dan ekspektasi kenaikan laba bersih emiten.
IHSG berpotensi menggapai level 7.900 pada akhir 2025 didorong oleh meredanya ketidakpastian global, laporan keuangan bigcaps yang moncer, dan IPO mercusuar.
IHSG mencapai level tertinggi 2025 di 7.760, dipicu oleh kenaikan saham seperti PPRE yang melonjak 34,18%. Sentimen positif datang dari geopolitik dan aksi beli asing.
IHSG diprediksi menguat pada 12 Agustus 2025, didukung oleh sentimen positif dari penguatan bursa global dan penurunan suku bunga The Fed.
IHSG naik 0,96% ke 7.605 pada HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan rebalancing MSCI. Saham BREN dan DSSA memimpin kenaikan.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memimpin transaksi saham terbesar pekan ini setelah masuk MSCI Global Index, dengan nilai Rp5,08 triliun. IHSG melemah 0,06% sepekan.
IHSG melemah 0,06% sepekan hingga 8 Agustus 2025. Saham TOBA, MBMA, dan SMMT paling turun. Transaksi harian naik 10,92%, nilai transaksi naik 6,41%.
IHSG menguat 6,41% ytd, menempati posisi ketiga di ASEAN jelang HUT ke-48 Pasar Modal, sementara indeks lain di Asia Tenggara banyak yang melemah.
IHSG naik 0,96% setelah pertumbuhan ekonomi Q2/2025 mencapai 5,12%. Investor perlu waspadai suku bunga global dan nilai tukar.