FOMC Sinyal Pemangkasan Suku Bunga Lanjut, Inflasi Jadi Sorotan Utama

The Fed siap lanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini, meski waspada inflasi. Keputusan didukung mayoritas, dengan proyeksi dua kali pemangkasan lagi.

Inflasi AS Panas! The Fed Rem Tetap Waspada Soal Suku Bunga

Inflasi AS tinggi, The Fed hati-hati pangkas suku bunga untuk menahan permintaan dan mencegah lonjakan harga, meski pasar tenaga kerja tetap sehat.

OPINI: Angin Segar Keran Likuiditas BI

Bank Indonesia menurunkan suku bunga menjadi 4,75% untuk mendorong likuiditas dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini diharapkan memudahkan kredit dan meningkatkan konsumsi.

Rate Cut AS: Emas Terbang Tinggi, Saatnya Beli?

Harga emas menguat setelah data inflasi AS favorit The Fed sesuai proyeksi pasar, sehingga meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Harga Emas Menguat, Pasar Nantikan Sinyal The Fed

Harga emas naik tipis karena klaim pengangguran AS turun. Investor menanti data inflasi yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.

IHSG Lawan September Effect, Cetak Rekor Baru di Tengah Guncangan Politik

IHSG cetak rekor baru di 8.051 meski September Effect, didorong pelonggaran moneter dan reshuffle kabinet. Tren positif diprediksi berlanjut hingga akhir 2025.

Ruang Pertumbuhan Industri Multifinance atau Leasing Efek Penurunan BI Rate

Penurunan BI Rate ke 4,75% diharapkan mendorong ekspansi ekonomi dan pembiayaan multifinance, meski dampaknya baru terasa dalam beberapa bulan.

BI Rate Turun! Strategi Bank Jago

Bank Jago (ARTO) fokus pada profitabilitas meski BI Rate turun jadi 4,75%. Mereka menilai NIM bukan satu-satunya indikator kinerja, dan tetap menjaga pertumbuhan serta profitabilitas.

BI Pangkas Suku Bunga, Kemenkeu Guyur Rp200T: Ekonomi Bakal Terbang?

Pemerintah alokasikan Rp200 triliun ke Himbara sebagai likuiditas murah usai BI turunkan suku bunga ke 4,75%, dorong pertumbuhan kredit hingga dua digit.

Suku Bunga Turun! The Fed Prioritaskan Pasar Tenaga Kerja, Apa Artinya?

The Fed turunkan suku bunga 0,25% ke 4,00%-4,25% untuk mengatasi perlambatan pasar tenaga kerja dan sinyalkan pemangkasan lebih lanjut hingga akhir 2025.